NEW YORK – Reforma Agraria penting. Penting dalam mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.
“Kita ingin kebijakan Reforma Agraria ini benar-benar sukses, di antaranya melalui program Redistribusi Tanah. Yang pada dasarnya, kita ingin benar-benar menghadirkan kesejahteraan dan keadilan bagi masyarakat luas,” jelas Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di New York, Amerika Serikat, Jumat (10/5/2024) waktu setempat.
Menteri AHY menegaskan hal tersebut saat pertemuan makan malam dengan para diplomat senior dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) dan Perwakilan Tetap Republik Indonesia (PTRI) di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) New York.
“Kebetulan Menteri ATR/Kepala BPN sebelumnya, yaitu Bapak Hadi Tjahjanto, yang kini menjadi Menko Polhukam, pernah bercerita, dari pengaduan-pengaduan yang masuk ke Kemenko Polhukam, sekitar 60 persen terkait dengan pertanahan,” ungkapnya.
Menurutnya, agendanya menghadiri undangan Bank Dunia untuk berbagi kisah sukses Indonesia melakukan pendaftaran tanah lebih dari 100 juta bidang lahan.
Ini merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Di mana, 50 persen di antaranya dilakukan selama sembilan tahun masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Pada Global Land Policy Forum, Menteri AHY akan menjelaskan kesuksesan Indonesia mendaftarkan tanah melalui program revolusioner Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).
Diketahui, Indonesia berhasil memetakan serta mendaftarkan bidang tanah rata-rata mencapai 10 juta bidang tanah per tahun.
Saat ini capaian pemetaan dan pendaftaran telah mencapai 112 juta bidang tanah.
Konsul Jenderal RI di New York Winanto Adi menegaskan, siap mendukung kerja Kementerian ATR/BPN.
Menteri AHY menyampaikan rasa hormatnya atas kerja-kerja para diplomat Indonesia dalam memperjuangkan kepentingan Indonesia.
Secara khusus, ia mengapresiasi Perwakilan Tetap RI di PBB yang turut memperjuangkan agar Palestina memperoleh hak-hak penuh di Sidang Umum PBB. (a1)