JOGJA – Dukungan untuk mantan Penjabat Wali Kota Jogja Singgih Raharjo sebagai calon wali kota datang dari berbagai komunitas.
Terbaru adalah komunitas goweser di Kota Jogja yang sampai urunan pasang baliho.
Perwakilan Jaringan Pesepeda Yogyakarta Sugeng Priyanto mengungkapkan, sosok yang saat ini masih menjabat Kepala Dinas Pariwisata DIY ini kerap mendukung destinasi sport tourism.
“Beliau bagi kami sesama pesepeda. Sosoknya juga cocok untuk memimpin Kota Jogja karena memahami kondisi. Termasuk permasalahan sampah hingga kesemrawutan lalu lintas,” jelas Sugeng saat ditemui wartawan di salah satu kafe di pusat Kota Jogja, Minggu pagi (14/7/2024).
Ia menambahkan, seorang goweser lebih memahami kondisi karena sering bersepeda dan melihat langsung fenomena kotanya. Tidak terkecuali mencium bau sampah.
“Beda dengan calon lain yang melihat dari balik kaca mobil,” ujar sindirnya.
Dia pun menilai, bahwa pengembangan pariwisata melalui bersepeda juga merupakan salah satu potensi yang harus terus digenjot.
Sebab, selama ini kegiatan bersepeda cukup banyak mengundang wisatawan dari luar daerah untuk datang ke Kota Jogja.
“Pak Singgih selama ini sangat konsen terhadap hal itu (pengembangan pariwisata melalui bersepeda),” ungkap Sugeng.
Perwakilan lain dari Jaringan Pesepeda Yogyakarta Dan Candra Widyanto berharap, Singgih bisa mendapatkan kendaraan atau partai politik untuk diusung.
Bahkan, dari informasinya, beberapa parpol sudah berkomunikasi.
“Kami berharap, ada partai politik yang mengusung beliau. Untuk mengembangkan pariwisata Kota Jogja yang potensinya sangat luar biasa, “katanya.
Dihubungi terpisah, Ketua DPC PPP Kota Jogja Hasan Widagdo mengakui, komunikasi sudah terjalin. Termasuk dengan Singgih maupun timnya.
“Tidak hanya beliau (Pak Singgih) kandidat yang santer muncul juga sering berkomunikasi dengan kami bersama partai politik lain, ” jelasnya.
Dikonfirmasi terkait dukungan tersebut, Singgih Raharjo mengaku baru mengatahui adanya dukungan dalam bentuk baliho yang terpasang di Jalan Pasar Kembang, selatan Stasiun Tugu.
Termasuk, soal kesiapannya berkontestasi di Pilkada 2024, yang menyaratkan harus pensiun dini.
“Ketika sudah saatnya pensiun saya siap, saya pensiun pada saat yang tepat,” kata Singgih.